Senin, 27 Agustus 2012

DONAT



bahan:
400gr tepung terigu
40 gr gula pasir
60 gr mentega
220gr susu cair
1 butir telur
8 gr ragi instant
1/4 sdt garam
1/4 sdt soft bread (pelembut roti)

cara:
1. Campur rata bahan-bahan kering (tepung, gula, ragi, soft bread dan garam)
2. Masukan telur dan susu ke dalam adonan, lalu aduk sampai rata.
3. Masukan mentega & adoni/ campur sampai kalis (lembut dan tdk lengket). Bila mengaduk / adoni dengan tangan / mixer kecepatan rendah selama 30 menit. Bila menggunakan alat pembuat adonan roti dan pasta (concerto) cukup 5-10 menit karena alat berdisain tertutup yang memungkinkan proses lebih cepat.
4. Bentuk adonan sesuai bentuk dan ukuran donat yang diinginkan. Biarkan mengembang selama 10 menit.
5. Goreng donat dengan api kecil-sedang agar matang merata dan tidak gosong.
6. Beri topping sesuai selera, berupa gula halus, margarin - coklat meses, selai dll.




Sabtu, 25 Agustus 2012

PHYSICAL & ADVENTURE PLAY

"Physical & adventure play activities will help to develop self-awareness, muscular strength and co ordination and control of the body (gross motor skills)"
--Families SW (London) Magazine--

Di dalam aktivitas permainan fisik & petualangan, anak dapat melatih kemampuan motoriknya seperti kekuatan otot, ketangkasan & keseimbangan. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus.

Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.




Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.



Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:

a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.

b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.

d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)

e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept atau kepribadian anak.


Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik. Perkembangan motorik anak berhubungan erat dengan kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor gizi, pola pengasuhan anak, dan lingkungan ikut berperan dalam perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik anak berlangsung secara bertahap tapi memiliki alur kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap anak.

Kamis, 23 Agustus 2012

MOBIL "PINK" KARDUS BEKAS



bahan:
2 kadus bekas kemasan produk makanan
2 kaleng bekas kemasan minuman
kertas bekas
selotip
lem
cat

alat:
gunting
kuas untuk lem
semprotan (fathan pakai semprotan dari bekas botol cologne/perfume)
spidol

Terinspirasi dari kegemaran si kecil akan mobil... sampai-sampai parcel lebaran dibongkar & disusun menjadi mobil-mobilan. Sesuai desain mobil yang dibuat Fathan (3th), saya bantu fathan untuk mewujudkan mobil-mobilannya tersebut menggunakan "sampah" barang-barang bekas kemasan makanan/minuman yang biasanya dibuang begitu saja. Mobilnya pun disemprot warna "PINK" sesuai warna favorit fathan saat ini :)

proses pembuatan mobil ini:
1. Susun kardus & kaleng bekas lalu satukan dengan selotip
2. Jiplak/buat pola mobil pada kertas bekas sesuai ukuran kardus bekas yang digunakan.
3. Gunting kertas bekas sesuai pola.
5. Lem permukaan kardus, lalu rekatkan kertas bekas untuk menutupi semua permukaan kardus.
6. Semprotkan cat ke permukaan mobil sampai rata lalu biarkan cat mengering
7. Gambar jendela, pintu, lampu dll pada mobil menggunakan spidol.





KOLASE KULIT TELUR



bahan:
kulit/cangkang telur yang telah dicuci bersih & dikeringkan
cat & lem
kertas origami atau lainnya

alat:
kuas cat
pensil
spidol

Memanfaatkan "sampah" sebagai bahan bermain&berkreasi anak yang murah meriah. Salah satunya kulit telur ayam ini. Fathan & Om Hussein belajar bersama menyusun kolase puing-puing pecahan kulit telur seperti bermain puzzle. Fathan paling suka bagian memecahkan kulit telurnya hihihi....

Cara membuatya seperti ini:
1. Gambar pada kertas pola/gambar sederhana yang mudah untuk diisi kolase
2. Warnai cangkang/kulit telur dengan cat sesuai warna yang diinginkan/gambar yg telah dibuat
3. Pecahkan kulit/cangkang telur setelah cat mengering.
4. Beri lem pada pola/gambar yang adan ditempeli kulit telur
5. Rapikan gambar kolase dengan mempertegas gambar menggunakan spidol.


                           

(dimuat juga di blognya om hussein: www.mauberkarya.blogspot.com)

Selasa, 21 Agustus 2012

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

Perkembangan kognitif atau kemampuan kecerdasan diterjemahkan oleh Jean Piaget seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980 sebagi kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan . Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
  • Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
  • Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
  • Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
  • Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Perkembangan kognitif pada seorang anak tidak serta-merta tumbuh begitu saja. Setiap manusia (anak) adalah mahkluk yang unik. Hal ini berarti bahwa setiap manusia (anak) memiliki karakteristik yang berbeda-beda.



Perkembangan kognitif pada anak memang tidak dapat dikatakan sama dari anak yang satu dengan anak yang lain (ini karna faktor genetik tiap anak berbeda) . Perbedaan perkembangan ini tidak lepas dari beberapa faktor. Paling tidak terdapat 4 ( empat ) faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada diri seorang anak, yaitu: 

1. Perkembangan organik dan kematangan sistem syaraf

Hal ini erat kaitannya dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan organ tubuh anak itu sendiri. Seorang anak yang memiliki kelainan fisik belum tentu mengalami perkembangan kognitif yang lambat. Begitu juga sebaliknya, seorang anak yang pertumbuhan fisiknya sempurna bukan merupakan jaminan pula perkembangan kognitifnya cepat. Sistem syaraf dalam diri anak turut mempengaruhi proses perkembangan kognitif anak itu sendiri. Bila syarf dalam otaknya terdapat gangguan tentu saja perkembangan kognitifnya tidak seperti anak-anak pada umumnya (dalam hal ini anak dalam kondisi normal), bisa jadi perkembangannya cepat tetapi bisa juga sebaliknya. 

2. Latihan dan Pengalaman

Hal ini berkaitan dengan pengembangan diri anak melalui serangkaian latihan-latihan dan pengalaman yang diperolehnya. Perkembangan kognitif seorang anak sangat dipengaruhi oleh latihan-latihan dan pengalaman. 

3. Interaksi Sosial

Perkembangan kognitif anak juga dipengaruhi oleh hubungan anak terhadap lingkungan sekitarnya, terutama situasi sosialnya, baik itu interaksi antara teman sebaya maupun orang - orang terdaekatnya. 

4. Ekuilibrasi

Ekuilibrasi merupakan proses terjadinya keseimbangan yang mengacu pada keempat tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget. Keseimbangan tahapan yang dilalui si anak tentu menjadi faktor penentu bagi perkembangan kognitif anak itu sendiri.



(sumber: wikipedia & fb umi abdi)

MAHKOTA MANIK



bahan:

kertas karton sebagai bahan utama mahkota
double tip untuk perekat manik & perekat mahkota melingkar di kepala
manik-manik & bulu unggas sebagai hiasan mahkota

alat:
gunting
sendok

Aktivitas menghias mahkota ini cocok sekali untuk kegiatan anak mengisi waktu santai ataupun dalam event acara spesial. Anakku Fathan yang saat itu berusia 2th sangat antusias dengan aktivitas menghias mahkota yang dilakukannya saat menunggui om hussein mengikuti lomba melukis.

Tips yang didapat dari kegiatan ini:
Penggunaan double tip selain lebih praktis & rapi dibanding lem pasta, anak pun lebih fun karena seperti menempel sticker. 
Penggunaan sendok selain melatih motorik anak, juga mempermudah anak dalam menempelkan manik saat menghias mahkota.




Senin, 20 Agustus 2012

POSTER RAMADHAN SELALU DI HATI




  • bahan:
    kertas kardus bekas sebagai media utama
    majalah bekas untuk membuat tulisan & gambar hati kecil
    foto anggota keluarga
    pernak-pernik sebagai pemanis
    cat & lem

    alat:
    gunting & cutter
    penggaris 
    spidol
    kuas cat
    sikat baju


    Poster bertema ramadhan selalu di hati diterjemahkan menjadi semua cinta Ramadhan & Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial. wujud poster berupa gambar hati gede + family root + menara yang bertuliskan aktivitas spesial di bulan ramadhan (shaum, tarawih,tadarus,zakat fitrah). harapannya anak bisa banyak belajar dari poster ini & posternya bisa jadi hiasan kamar yg oke :)

    Supaya aktivitas ini fun, posternya dibuat bertahap sesuai daya tahan/mood anak & kemampuannya.
    Fathan (3th) baru bisanya mewarnai ngeblok2 aja & belum bisa yg detail kecil2. hari pertama, Fathan mewarnai bentuk hati & menara menggunakan kuas cat.
    Hari kedua, Fathan mewarnai background dengan sikat cuci baju untuk warna biru langitnya dan cap tangannya untuk warna hijau semak&pepohonan...abtrsak :) setelah cuci tangan & cat kering, dilanjutkan menempel bentuk hati & menara yg telah dibuat. 
    Hari ketiga, fathan menempel foto2 anggota keluarga, tulisan & hiasan2 pemanis poster.
    mama Fathan kebagian kerja bikin konsep, gunting2, print foto & membuat tulisan di bentuk menara.